Cara Membuat Diagram Konteks Untuk Memperjelas Aliran Data

Cara Membuat Diagram Konteks - Dalam sebuah perusahaan, organisasi, pabrik atau sebuah lembaga, sering ditemui adanya proses-proses sebagai cara kerja dari sistem tersebut. Untuk dapat menggambarkan sistem dan proses aliran data yang menyertainya, diperlukan sebuah diagram konteks yang menjadi level tertinggi sebuah DFD atau Data Flow Diagram. Diagram Konteks akan membuat input ataupun output dari sistem terlihat jelas, begitu juga dengan proses aliran data yang menyertainya. Cara membuat diagram konteks harus mengikuti beberapa aturan yang sudah menjadi kesepakatan.

data flow diagram adalah,cara membuat data flow diagram,contoh data flow diagram dan penjelasannya,simbol diagram konteks,pengertian diagram konteks,dfd level 0 1 2,diagram penjualan,
Tahapan Membuat Diagram Konteks
Diagram konteks memiliki fungsi untuk membatasi suatu sistem serta menunjukkan interaksi antara sistem dengan komponen-komponen diluarnya. Diagram ini juga menggambarkan adanya aliran data yang berasal dari entitas luar menuju ke sistem. Karena itu pada diagram konteks tidak terdapat store data. Adapun cara membuat diagram konteks dapat dilakukan dengan tahapan berikut ini: 

Membuat analisa sistem
Pembuatan diagram konteks diawali dengan melakukan analisa terhadap sistem yang sedang berjalan maupun yang akan diusulkan. Berdasarkan pengertian diagram konteks, maka analisa tersebut harus dimulai dari input dan akan diakhiri oleh output. Proses yang ada dalam sistem harus dibuat selengkap mungkin, sehingga diagram yang dibuat dapat benar-benar menggambarkan proses dengan sangat jelas. Proses juga harus runut serta logis.

Menggunakan simbol
Untuk menggambarkan sebuah diagram konteks, diperlukan adanya simbol-simbol. Terdapat beberapa jenis simbol yang dapat ditemui dalam contoh diagram kontek, yang diantaranya di definisikan oleh Yourdan and De Marco. Simbol yang pertama adalah simbol dari Entitas Eksternal. Simbol yang pertama ini berguna untuk menggambarkan dari mana data berasal serta tujuannya. Contohnya adalah orang, sumber informasi atau sebuah organisasi.

Simbol yang kedua adalah Aliran Data. Simbol ini berguna untuk menggambarkan sebuah aliran dari data berjalan. Simbol berikutnya merupakan Proses. Simbol ini digunakan pada proses pengolahan serta transformasi data. Pada bagian ini jenis kata yang digunakan harus berupa kata kerja. Terakhir adalah simbol dari Penyimpanan Data. Contohnya adalah ketika dilakukan penyimpanan data pada ‘Database’. 

Menggambar diagram konteks
Saat menggambarkan sebuah diagram konteks, akan ditemukan komponen-komponen sistem dan entitas serta aliran data. Sebuah entitas luar yang berhubungan secara langsung pada sistem harus dapat digambarkan. Aliran data dari entitas harus melewati sistem dan tidak boleh ada entitas yang langsung menuju entitas lainnya. Jika terdapat entitas yang tidak melewati sistem, maka tidak digambarkan dalam diagram tersebut. 

Diagram konteks dapat menggambarkan sebuah proses dari penjualan barang, pembuatan produk, pendaftaran anggota dan lain sebagainya. Jika proses-proses tersebut hanya berupa kalimat atau paragraph, maka informasi yang ada akan sulit untuk dipahami dengan cepat. Sedangkan cara membuat diagram konteks akan menghasilkan sebuah diagram alir yang sangat komunikatif dan mudah untuk dipahami.