Cara Membuat Diagram Pareto di Excel Untuk Mengatasi Problem Item

Cara membuat diagram pareto di Excel dengan mudah. Software Excel menjadi salah satu Andalan ketika kita akan menganalisis hitungan statistika baik secara sederhana maupun rumit. Salah satu hal yang bisa dilakukan dengan Excel adalah menganalisis masalah menggunakan suatu data. Berdasarkan data, masalah bisa diurutkan dari yang terbesar hingga terkecil dengan sebuah nilai angka. Teknik mengurutkan masalah ini dalam statistik disebut dengan pareto. Dalam Excel, kita bisa membuat pareto chart untuk mengetahui data yang memiliki defect atau cacat atau masalah tertinggi. 

cara membuat diagram pareto secara manual,cara membuat diagram pareto manual,pareto di excel,diagram pareto di minitab,contoh diagram pareto dan penjelasannya,kasus diagram pareto,pareto chart,
Langkah Memasukan Membuat Grafik Pareto Dari Data Problem Item
Secara singkat, untuk membuat pareto chart diperlukan data yang berisi urutan masalah lengkap dengan jumlah dan prosentase-nya. Setelah Anda memiliki data tersebut, langkah selanjutnya pada cara membuat diagram pareto di Excel adalah sebagai berikut:

Pertama, siapkan tabel yang sudah berisi data yang akan Anda buat pareto chart. Data ini berisi item problem (masalah), quantity defect, prosentase, akumulasi %, dan total quantity defect.

Setelah itu, Anda blok pada kolom masalah, quantity defect, dan akumulasi (%). Anda tidak perlu blok pada kolom persen (%)
Kemudian, klik insert pada toolbar, kemudian klik “column” pada 2D untuk membuat grafik batang. Selanjutnya Anda akan mendapatkan tampilan grafik batang yang masih sederhana berisi perbandingan antara quantity defect dan akumulasi (%).

Berikutnya, pada cara membuat diagram pareto di Excel adalah dengan klik kanan pada grafik batang yang berwarna merah, kemudian pilih format “data series”. Selanjutnya Anda ubah primary Axis menjadi secondary Axis. Kemudian grafik batang warna merah akan berubah menjadi secondary Axis. Selain itu akan muncul skala angka pada sisi kanan grafik.

Klik kanan pada grafik batang warna merah, lalu pilihlan “change series chart type”, kemudian pilih “line with markers”. Anda akan mendapatkan tampilan grafik dengan batang warna biru menunjukan quantity defect dan juga grafik garis berwarna merah yang menunjukan akumulasi (%).

Terakhir, klik kanan pada angka tertinggi defect, kemudian pilih “format Axis” pada Axis option. Aturlah nilai maksimum dengan total defect pada tabel. Selain itu, Anda juga harus menentukan major unit dan nilai minimum untuk diagram batang warna biru ini. Selanjutnya, klik kanan pada diagram garis, pilih “format Axis” pada Axis option, set nilai maximum, major unit, dan minimum. Selanjutnya Anda akan mendapatkan hasil akhir pareto chart.

Dari grafik, Anda bisa melihat mana item masalah yang memiliki nilai tertinggi. Item masalah inilah yang nantinya harus diselesaikan atau diturunkan (masalahnya diselesaikan) terlebih dahulu sebelum menyelesaikan masalah pada item yang lain. Itulah gambaran cara membuat diagram pareto di Excel. Selamat mencoba.

Previous
Next Post »