PERAWATAN DAN PERBAIKAN

PERAWATAN

DAN PERBAIKAN


Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja PC Anda, antara lain :
    Panas yang tinggi.
    Debu
    Magnetik
    Sengatan Elektromagnetik (petir).
    Salah memilih Voltase dan keluaran dari Power.
    Air dan korosi.

5.1.    Persiapan
Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum memulai, seperti :
    System backup software dan media yang dapat digunakan untuk menyimpan data yang penting dalam PC.
    Diagnostic Software seperti SCANDISK atau Norton Utility dan produk tambahan seperti disk tools, virus scanner dan berbagai check utilities lainnya untuk menjaga apabila ada masalah yang mungkin timbul.
    Obeng nonmagnetik untuk membuka tutup PC dan membuka  expansion board serta peralatan dalam PC seperti drive, harddisk dan lain-lain.
    Wadah untuk mur dan perlatan selama melakukan perawatan.
    Antistatic untuk menghindari arus static sewaktu bekerja didalam PC.
    Conector Cleaner untuk membersihkan (kain/serbet).
    Karet atau bahan yang dapat digunakan untuk mengorganisir kabel agar tidak bersliweran tak menentu.
    Alat peniup debu atau kuas yang lembut.

5.2.    Analisa Masalah & Perawatan
Hal yang perlu diperhatikan adalah :
1.    Apakah instalasi perkabelan eksternal sudah benar.
2.    Apakah konektor sudah dibaut dengan benar.
3.    Peralatan apa saja yang terhubung dengan PC
4.    Apakah PC dekat dengan jendela?
5.    Apakah bagian PC terkena sinar matahari secara langsung pada siang hari?
6.    Pastikan harddisk mempunyai backup.
7.    Jalankan Diagnostic utility. Adalah ide yang baik jika menjalankan SCANDISK untuk melihat persentase cluster yang mungkin hilang.
8.    Jika menggunakan komputer DOS, periksa AUTOEXEC.BAT dan CONFIG.SYS untuk menemukan problem seperti kelebihan jumlah BUFFERS misalnya.
Jika menggunakan komputer Windows, lihat pada file INI dan perhatikan juga apabila system menunjukkan banyak pesan kesalahan seperti missing device atau conflic serta crash dalam program dengan catatan spesifik tentang stack atau buffers misalnya.
9.    Bongkar PC.
10.    Groundkan diri Anda.
11.    Bersihkan konektor dengan menggunakan cleaner dan serbet.
12.    Tekan chip yang terdapat pada motherboard untuk mengetatkannya.
13.    Gunakan alat peniup debu untuk membersihkan sirkuit board pada motherboard dan harddisk.
14.    Pasang kembali PC. Pastikan seluruh kabel terpasang dengan benar pada tempatnya.
15.    Jalankan kembali program diagnostik.
16.    Pastikan semua obeng yang dibutuhkan ada.

5.3.    Troubleshooting PC Problems
Setelah selesai dengan persiapan, selanjutnya dapat Anda lakukan pemeriksaan pada software dan hardware, seperti :
1.    Periksa kesalahan operator atau kesalahan setup pada hardware atau instruksi yang terbalik pada PC.
2.    Pastikan semua kabel yang dibutuhkan terpasang pada tempatnya dengan benar.
3.    Periksa software, termasuk program files dan driver.
4.    Periksa tanda-tanda eksternal, seperti power LED yang berkedip atau tidak menyala sama sekali, suara-suara ganjil dan gangguan pada monitor.
5.    Jalankan program diagnostic.
6.    Jika semua perlakuan diatas gagal, bongkar PC. Matikan PC, lepaskan power, buka tutup casing dan lihat tata letak perkabelan dan koneksi power, peletakan board dan memory modul serta hal lain yang dianggap penting.

5.3.1.Aturan Utama Troubleshooting
1.    Catat segalanya.
2.    Lakukan yang mudah terlebih dahulu.
3.    Boot ulang dan coba lagi.
4.    Sederhanakan software/hardware.
5.    Lakukan penggambaran, pisahkan komponen dan test.
6.    Jangan pernah berasumsi
7.    Jangan percaya siapapun, Dokumentasi/manual terkadang tidak benar.
8.    Lakukan observasi layaknya detektif.
1.    Catat segalanya
Anda sudah mengetahui bahayanya tidak membuat dokumentasi PC. Dengan adanya dokumentasi yang baik akan memudahkan dalam mengembalikan penggantian/perubahan komponen yang Anda lakukan. Akan lebih baik apabila Anda membuat catatan kecil masalah yang timbul pada saat Anda melakukan pemeriksaan pada PC.
2.    Lakukan yang mudah terlebih dahulu
Troubleshooter yang tidak berpengalaman dan malas mencoba menghemat waktu dengan tidak membuat catatan, berbuat sebelum berpikir dan melalap semua komponen dan informasi konfigurasi sampai berhenti tanpa dapat memikirkan langkah selanjutnya.
Sementara itu troubleshooter yang berpengalaman melihat kedepan dan berpikir bagaimana bila tidak dapat memberbaikinya maka ia tidak ingin membuat lebih banyak masalah baginya jika tidak diperlukan. Dan kemudian membuat catatan dan diagram semua peralatan sehingga tidak perlu membuat rambutnya awut-awutan pada saat berusaha memasang kembali komponen komputer tersebut. Troubleshooter yang baik akan melakukan hal yang mudah terlebih dahulu, misalnya ada masalah pada Video dan bukan pada software maka ada empat hal yang harus diperiksa: motherboard, video board, kabel atau monitor. Yang mana akan diperiksa pertama? Yang mudah, kabelnya.
3.    Boot ulang dan coba lagi
Komputer dapat diaktifkan dengan adanya fluktuasi pada power suply berupa tegangan dengan durasi 4 millidetik. Itu artinya jika power hilang untuk 1/200 detik, tidak akan terlihat kedipan pada lampu dan TV. Akan tetapi beberapa bytes memori komputer menjadi teracak. Hasilnya program yang sedang berjalan dengan baik tiba-tiba berhenti.
Hal ini dapat terjadi karena hampir semua orang menggunakan mesin photocopy pada saat yang sama di gedung kantor Anda atau juga karena sengatan matahari yang mengganggu chip memory pada komputer. Itu tidak masalah, jawaban cepat atas semua masalah ini adalah ulangi dari awal dengan reboot komputer Anda.
4.    Sederhanakan software/hardware
Rata-rata PC mempunyai beribu screen saver, aplikasi, program yang bekerja pada background dan program driver untuk sound board, network card, video board, mouse dan lain sebagainya. Menentukan sumber masalah akan sangat sulit bila banyak interaksi antara hardware dan software. Artinya adalah ide yang baik untuk mengurangi sebanyak mungkin sebelum memulai diagnosa PC tersebut.
Sebagai contoh, boot tanpa network. Memory resident atau program TSR (Terminate and Stay Resident, menunjukkan fakta bahwa memory resident tersebut tetap dalam memory) dapat mempengaruhi fungsi system. Dapat saja karena hal itu pada drive E: tidak dapat diformat karena terdapat software LAN yang terloading. Cek system operasi untuk pilihan clean boot atau lihat AUTOEXEC.BAT untuk memastikan program apa saja yang dijalankan dan lihat apakah masalah menghilang.
Troubleshooting pada software sama seperti troubleshooting pada hardware: pecahkan dan taklukkan. Setiap bagian software yang berjalan adalah bagian dari system dan Anda ingin memperkecil jumlah bagian yang harus dihadapi, TSR adalah bagian termudah untuk disingkirkan.
5.    Lakukan penggambaran, pisahkan komponen dan test
Misalkan salah seorang teman Anda menanyakan, “Mengapa Microsoft Word tidak dapat diprint pada Printer Laser baru Saya?”.
Sederhana saja, katakan saja printer laser terhubung dengan kabel, terhubung dengan paralel port atau USB dan terhubung dengan motherboard yang menjalankan software. Maka jenis masalah dapat dibagi menjadi: printer laser, kabel, parallel port atau USB, motherboard dan software. Tiap bagian tersebut dapat diisolasi dan ditest. Untuk mengetest hardware terkadang membutuhkan peralatan yang mahal. Akan tetapi software dapat digunakan dengan banyak cara, yang paling sering yaitu dengan setup dan configurasi. Dengan menggunakan software akan lebih besar kesempatan menemukan jawaban permasalahan.
6.    Jangan pernah berasumsi
Akan sangat mudah untuk menyalahkan sesuatu. Jangan memberikan asumsi sebelum melakukan check dan recheck.
7.    Jangan percaya siapapun, dokumentasi/manual terkadang tidak benar.
8.    Lakukan observasi layaknya detektif
5.3.2.Masalah dan Penyelesaian
Berikut ini adalah beberapa permasalahan yang ditimbulkan dari sebuah PC, kemungkinan masalah yang lain (hal-hal baru) dapat saja muncul dan tidak termasuk dalam tabel berikut.
Tabel 5. 1.Masalah PC dan Penyelesaiannya
Masalah    Penyelesaian
Disk Drive tidak bisa membaca    1.    Bersihkan diskdrive dengan menggunakan diskcleaner
2.    Cek kabel interface diskdrive dan power ke connector drive
3.    Ganti disket
4.    Format disket dengan perintah DOS
5.    Cek apakah disket terserang Virus Boot Sector
Harddisk menimbulkan bunyi gemeretak    1.    Head Harddisk mulai rusak
2.    Backup data dan cari pengganti Harddisk
Monitor tidak ada tampilan    1.    Cek VGA card
2.    Cek kabel monitor sudah terpasang ke VGA
3.    Ganti VGA atau Monitor
4.    Cek kabel Pin pada monitor (ada yang bengkok/patah/terlipat)
Gerakan mouse tersendat-sendat    1.    Bersihkan Mouse
2.    Ganti Kabel Mouse
Komputer Sering Hang    1.    Cek FAN pada motherboard (CPU)
2.    Ganti Memori
3.    Cek setting pada komputer
4.    Cek Virus
5.    Ganti Processor
CD-ROM Drive tidak bisa membaca    1.    Cek Kabel, power
2.    Cek setting pada file CONFIG.SYS DEVICE=C:\SBCDIDE.SYS /D:CD007
3.    Clean head CDROM dengan CD Cleaner
MPEG Card, jalan sering hang    1.    Cek Memori
2.    Cek setting pada card MPEG
3.    Cek file yang di-install (drive MPEG)
4.    Ganti MPEG card
Soundcard tidak ada nada bunyi    1.    Cek hubungan kabel antara speaker dengan soundcard atau kabel power speaker (ACTIVE)
2.    Cek driver yang dipergunakan
3.    Setting IRQ dan ADDRESS
4.    Cek Kabel CDROM-Drive interface dihubungkan dengan soundcard
Modem tidak hidup    1.    Cek hubungan kabel adaptor ke modem (Eksternal)
2.    Cek kabel Modem terhubung ke komputer ( COM1/COM2)
3.    Cek kabel telepon (Line in) ada nada bunyi (TONE)
4.    Cek Driver yang di-install
Tidak bisa booting dari CD-ROM Drive     1.    Cek pada BIOS setup (CMOS SETUP)
2.    Cek Kompatibilitas CD_ROM Drive
5.3.2.1.Mengenali kode “BIP” jika terjadi masalah pada saat POST.
Seperti telah dijelaskan, apabila BIOS mendeteksi ada kesalahan pada saat POST (booting awal), maka akan dikirim pesan kesalahan (error message). Jika hal ini terjadi, maka BIOS akan mengeluarkan suara “bip” yang memiliki pola tertentu sesuai dengan kesalahan yang dideteksinya.
Suara ‘bip’ tunggal pada saat booting setelah tampilnya pesan start-up pada monitor adalah normal dan tidak ada kegagalan.Jadi ‘bip’ yang dimaksud disini adalah yang dihasilkan pada saat prosedur POST belum selesai dan belum ada informasi apapun di layar monitor. Kode ‘bip’ BIOS ini tergantung dari tipe dan versi bios yang anda miliki.Yang popular adalah AMI dan AWARD BIOS.
•    AMI BIOS
Tabel 5. 2. Deteksi problem AMIBIOS
1X    Kegagalan Refresh DRAM. Sistem mempunyai masalah mengakses memori untuk me-refresh-nya.
2X    Kegagalan rangkaian parity.Pada data yang ditransmisikan komputer, baisanya ditambahkan parity bit untuk mendeteksi dan mengkoreksi error.Pekerjaan ini dilakukan oleh rangkaian parity yang dilakukan oleh komputer.Hal ini kemungkinan disebabkan oleh memori atau mainboard.
3X    Kegagalan base memori 64 K.Base memori 64 K adalah memori pertama yang ada pada RAM.Kegagalan ini bisa disebakan oleh slot memori yang dikelompokkan dalam modul memiliki chip yang rusak.Hal ini berhubungan dengan kerusakan mobo.
4X    Kegagalan system timer.Kemungkinan terjadi kesalahan satu atau lebih pada system timer yang digunakan untuk mengontrol fungsi-fungsi pada mobo.
5X    Kegagalan prosesor.Disebakan prosesor terlalu panas atau tidak terpasang ke slot/socket-nya dengan benar.
6X    Kegagalan keyboard controller/gate A20, yaitu pada chip pada mobo yang mengatur fungsi keyboard.
7X    Kesalahan pada prosesor.
8X    Kegagalan baca/tulis memori display.
9X    Kerusakan pada BIOS
10X    Kesalahan pada CMOS
11X    Kerusakan pada cache memori.
    Penanganan :
1.    untuk kasus 1,2 atau 3 kali bunyi ‘bip’, coba perbaiki posisi memori terlebih dahulu.Jika masih terjadi kemungkinan memorinya rusak. Memori diganti dengan yang baru.
2.    untuk 4,5,6,7 atau 10 kali ‘bip’, motherboardnya rusak. Harus direparasi atau diganti dengan yang baru.
3.    untuk 8 kali ‘bip’, coba anda ganti VGA card-nya.

•    AWARD BIOS
Award lebih menyukai pesan lewat monitor.Tetapi ada saatnya VGA card tidak berfungsi dan pesan disampaikan lewat kode ‘bip’.Oleh karena itu kode ‘bip’ pada tipe BIOS ini lebih sedikit.Kode ‘bip’-nya seperti kode morse, yaitu kombinasi dari bip panjang dan pendek.
Tabel 5. 3. Deteksi problem pada AWARD BIOS
1 bip panjang    Masalah pada memori.Kemungkinan adalah memori tidak terpasang dengan benar atau chip memori rusak.Bisa juga mobo mengalami kerusakan.
1 bip panjang, dan 2 bip pendek    Kesalahan pada sistem video.BIOS tidak dapat menulis video untuk menampilkan pesan error kelayar.Ada beberapa kemungkinan.Anda memasang VGA Card yang sudah ada VGA onboard.Atau VGA saling berebut IRQ dengan perangkat lainnya.Mungkin juga pemasangan VGA cardnya kurang benar.
1 bip panjang dan 3 bip pendek.    Sama dengan yang diatas(no.2).
Suara bip sambung menyambung    Disebabkan oleh memori atau VGA card
Untuk penanganan pada BIOS Award hampir sama dengan AMI.Yang paling penting anda harus sabar dan teliti dalam melakukan diagnosa kesalahannya. Selain itu ada beberapa langkah lain  untuk menangani masalah BIOS ini, diantaranya ialah:
1.    Jika PC tidak mau booting sama sekali, pastikan bahwa komponen minimum telah terpasang, yaitu prosesor, VGA card, memori dan sebuah drive.Serta pastikan bahwa semuanya terpasang dengan benar.
2.    Lepaskan komponen yang tidak wajib, seperti kartu ekspansi, periperal eksternal seperti printer, scanner, dll-nya, karena pemasangan yang tidak tepat menyebabkan I/O error. Kemudian hidupkan sistem dan coba pasangkan satu persatu untuk mengujinya.
3.    Cek ulang setting jumper pada mainboard. Pastikan tipe prosesor, bus speed, multiplier dan jumper tegangan. Juga pastikan posisi jumper BIOS pada keadaan semestinya (normal).
4.    Ubah setting BIOS pada default, untuk memastikan tidak ada kesalahan pada settingannya.
5.    Cek semua kabel yang terhubung pada mobo apakah sudah benar, baik kabel data maupun konektor power.
6.    Cek apakah ada komponen yang panasnya berlebihan (terutama prosesor).Jika ada ubah setting BIOS atau jumper ke setting yang lebih rendah.

5.3.2.2.PC & Drive Kotor
Benah-benahlah di akhir minggu atau hari libur untuk membersihkan lapisan debu yang menutupi seluruh permukaan komponen komputer. Gunakan kuas pembersih yang halus atau vacum cleaner.
Apakah Anda kuatir CD-RW drive Anda kotor ? Bagaimana sebaiknya membersihkannya ?
Mungkin sebaiknya jangan. Gosokan paling halus sekalipun dapat menghambat laser sensitif pada drive, jadi bila tidak rusak, jangan bersihkan.
Bila kinerja menurun, atau bila drive Anda tidak mampu membaca medianya, coba beberapa semprotan yang diarahkan dengan baik dari kaleng semprotan udara (namanya blower, biasanya tersedia dengan harga kurang dari US$ 10 di toko-toko komputer). Pastikan menggunakan sedotan plastik yang menyertai kaleng. Dan jaga agar menyemprot pelan-pelan; desakan semprotan yang berlebihan dapat menyebabkan kondensasi yang menumpuk uap lembab pada interior drive. Kemudian gunakan kit pembersih CD-RW seperti Drive Guardian buatan Kensington (www.kensington.com/html/1080.html), carilah rekomendasi dari pembuat drive; sebagian merekomendasikannya, tetapi yang lainnya tidak.

5.3.2.3.Menghentikan Program Tua

Beberapa program software yang benar-benar tua hanya tidak sanggup berfungsi pada PC kecepatan tinggi sekarang ini. Jika Anda memiliki program kuno yang mengunci atau memunculkan pesan error setiap kali Anda hendak menjalankannya, cobalah CPUKiller; utiliti gratis dan mudah digunakan, yang memungkinkan Anda memperlambat PC sesedikit atau sebanyak Anda inginkan. Pergilah ke www.cpukiller.com untuk mendownloadnya.

Previous
Next Post »